Saat ini Indonesia memiliki banyak jenis kendaraan yang berlalu lalang di darat, udara, atau pun laut. Kendaraan bermotor ini saat ini pun menjadi jenis transportasi populer dan hampir semua orang khususnya di kota-kota besar memilikinya.

Tahukah kamu kalau di Indonesia sudah mulai ada jejak sejarah otomotif sejak 120 tahun silam pada masa kolonial Belanda. Namun, sejarah mengenai otomotif ini memang tidak sepopuler seperti bahasan kesejarahan lainnya.

Dapat dilihat dari jarangnya bisa ditemukan literatur atau tulisan yang membahas mengenai otomotif ini. Tapi kita tetap bisa menemukan bahasan mengenai otomotif ini, tepatnya di buku berjudul De Duivelswagen atau Kreta Setan.

Buku berbahasa Belanda ini diterbitkan oleh FF Habnit di tahun 1977. Di dalamnya membahas mengenai bagaimana perkembangan otomotif yang ada di masa kolonial Belanda.

Di buku ini dijelaskan kalau pembelian motor pertama yang dilakukan di Hindia Belanda saat itu dilakukan oleh John C Potter di tahun 1893. Pria berkebangsaan Inggris tersebut bekerja sebagai masisnis di sebuah Pabrik Gula Umbul, Probolinggo. Merek kendaraan bermotor yang dibeli oleh Potter saat itu adalah Hildebrand und Wolfmuller.

Satu tahun setelah pembelian yang dilakukan oleh Potter, pada tahun 1894 ada pula peristiwa lainnya yang juga tidak kalah fenomenal. Yaitu pembelian mobil yang dilakukan oleh Susuhunan Pakubuwono X, ini diklaim sebagai pembelian mobil pertama di Hindia Belanda.

Mobil yang dibeli oleh penguasa Keraton Kasunanan Surakarta tersebut adalah Benz Victoria, mobil buatan Jerman. Setelah pembelian yang dilakukan oleh Susuhunan Pakubuwono X, semakin banyak kaum elit Belanda dan juga para pribumi yang membeli mobil.

Di buku ini juga dijelaskan mengenai komunitas pemilik mobil yang ada di berbagai daerah. Berberapa komunitas pemilik mobil tersebut ada Soerabajasche Auto Club (nantinya berubah menjadi Java Auto Club), Semarangsche Auto Club, Nederlands Indie Automobiel Club, dan Deli Automobile Club.

Komunitas ini secara tidak langsung ikut berperan membantu perkembangan wisata yang ada di Hindia Belanda masa itu, karena mereka sering kali melakukan pelesiran ke tempat wisata.

Di dalam buku Kreta Setan ini juga menunjukkan beberapa foto sejarah mengena fenomena otomotif yang ada di Hindia Belanda.